Weda adalah kitab suci dan weda dibagi menjadi 2 bagian, yaitu weda sruti(yang didengar) dan weda smerti(berupa rumus-rumus yang mesti diingat). Weda Sruti dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu Reg Weda, Yayur Weda, Sama Weda dan Atharwa Weda. Kemudian Weda Smerti dibedakan menjadi banyak bagian, yaitu Purana, Itihasa, Manava Dharmasastra, Sutra, Bhagawadgita, dsb.
Berikut adalah penjelasan mengenai poligami menurut refferensi dari beberapa sastra-sastra/kitab suci, yaitu :
A. Tresna Brahmacari
Seorang boleh kawin maksimal 4 istri dengan sebab tertentu. misalkan, Istri sakit(mohon maaf) sehingga tidak bisa menjalankan kewajiban sebagai istri, istri meninggal, istri tidak mempnyai keturunan(mohon maaf) dan atau istri mengizinkan menikah untuk kedua kalinya.
B. Slokantara dan Silakrama
Hampir sama penjelasannya dengan Tresna Brahmacari, karena tresna brahmacari sendiri berasal dari kitab Slokantara dan Silakrama.
C. Vrati Sasana
Sewala Brahmacari, setelah seseorang selesai masa pendidikan, kemudian seseorang menikah dan boleh menikah berkali-kali (sesuai kemampuan) untuk memiliki banyak keturunan, ia juga memiliki selir (definisi Selir mungkin adalah istri tidak sah) juga untuk memperole keturunan, ia memahami puja senggama, tahu pertimbangan tempat dan waktu, tahu istri mana yang layak mendampinginya dan menyertainya dan bersama istri-istrinya-selir-selirnya membesarkan keturunannya dan ia tidak boleh terikat dengan istri-istrinya atau harus adil dan menyayangi seluruh istri-istrinya-selir-selirnya secara sama.
D. Manawa Dharmasastra atau Weda Smerti
Seorang Brahmana boleh mengambil 4 istri, dimana istri pertama dari warna yang sama(varna brahmana), istri kedua dst dari varna selanjutnya dan begitu juga dengan varna vaishya dan ksatrya. seorang sudra mengambil istri dari kalangan sudra juga.
(Seorang Sudra juga boleh berpoligami asalkan istrinya juga seorang sudra)
E. Bhavisya Purana
Jika seorang suami beristri dua, maka istri pertama menerima istri kedua sebagai anaknya dan istri kedua menerima istri pertama sebagai ibunya. Apa yang didapat suaminya, pertama diberikan kepada istri pertama, kemudian diberikan secara sama nilainya kepada istri kedua. Istri pertama mesti memperlakukan istri kedua seperti memperlakukan anaknya sendiri dan istri kedua mesti memperlakukan istri pertama seperti memperlakukan ibunya sendiri dan sikap suami harus bisa membuat agar tidak terjadi kecemburuan diantara keduanya.
B. Buku membangun keluarga harmonis
Tresna Brahmacari
Seorang boleh mengambil 4 istri karena sebab tertentu. Keadilan dan kebijaksanaan adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan rumah tangga dengan 4 istri. Agar bisa adil mesti bijaksana, agar bijaksana, ya mesti memiliki ketaatan kepada tuhan yang maha esa dan selalu belajar memaknai kehidupan.
G. Kamasutra Vatsyayana
Seseirang dengan banyak istri harus adil kepada istri-istrinya. ketika salah satu istri ada yang menjelekkan istri lainnya, maka suami harus menegurnya dan mengatakan bahwa ia sama saja jelekknya dengan madunya yang ia jelekkan tsb. sang suami mesti membahagiakan istri-istrinya dengan keyakinan rahasia dan akhirnya membahagiakan semuanya dengan kasih sayang yang sama pada semuanya. menyenangkan istri-istrinya dengan memberi mereka hadiah, mengajak mereka semua berlibur ke taman bermain dan menghibur mereka semua agar mereka semua berbahagia.
Demikianlah terjemahan langsung dari sloka-sloka/ayat-ayat dari beberapa kitab-kitab yang menjelaskan hal tsb.
Apa Hak Suami?
1. Menyayangi istrinya.
2. Menafkahi istrinya lahir bathin.
3. Memberi perhatian kepada istrinya.
4. Memperlakukan istrinya dengan baik.
Pasutri hendaknya saling bekerjasama dalam membangun rumah tangga, pasutri hendaknya saling pengertian dan setiap polemik sebaiknya dibicarakan baik-baik bersama.
Jika suami beristri dua, maka bagaimana semestinya suami?
Hak Suami x2
1. Menyayangi kedua istri secara sama.
2. Menafkahi kedua istrinya lahir-bathin secara sama.
3. Memberi perhatian yang sama kepada kedua istrinya.
4. Memperlakukan kedua istrinya dengan baik.
Introspeksi diri dulu jika ingin punya istri lebih dari satu, berapa mampunya mengurusi istri dan jika mampunya hanya 2 istri, ya 2 istri saja cukup, jangan ditambah lagi. Antara suami-istri pertama dan kedua mesti saling bekerjasama dalam membangun rumah tangga. upayakan untuk membangun komunikasi yang baik dalam rumah tangga agar tercipta kondisi saling pengertian, setiap permasalahan, dihadapi dengan sabar, dibicarakan secara baik-baik bersama dan dicari jalan tengahnya semestinya bagaimana.
Suami mesti belajar dan berusaha berbuat adil se-adil-adilnya dan belajar bijak se-bijak-bijaknya, selebihnya, biarlah kedua istri yang menilai, apakah sebagai suami sudah adil dan bijaksana. Jika belum, perbaiki lagi, jika sudah, pertahankan dan tingkatkan lagi, dst.
Bagaimana cara memperoleh 2 istri?
Sebaiknya cari satu wanita dulu dan upayakan dulu agar sukses menjalin hubungan dengan wanita pertama, baru setelah itu mencari yang selanjutnya dan seterusnya.
Makna sederhananya :
Jika ingin punya 2 istri ya mesti mencari dan membicarakan baik-baik kepada pasangan anda sebelumnya. jika ia mau menerima, lanjutkan!! Jika ia tidak mau menerima, relakanlah!!
Seorang wanita, sehingga mau dengan seorang pria meski pria tsb telah beristri(sudah memiliki pasangan) adalah karena pria tersebut punya kualifikasi (punya nilai plus dalam dirinya), Seperti zaman dahulu mungkin karena dia seorang raja atau rsi, zaman sekarang mungkin karena kaya, berkharisma, dsb. Apapun itu, intinya ia memiliki citra atau nilai plus dalam dirinya, meski nilai plus tiap orang tidak selalu sama dan tidak bisa ditiru, karena nilai plus tsb adalah bakat alami seseorang, selain itu juga ditunjang oleh pandai-paindainya pria tersebut menjelaskan dan merayu pasangannya sehingga bisa mau menerima pria tersebut apa adanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar