Informasi Apa Saja Sebagai Sharing Pengetahuan dan Pandangan Hidup

Breaking

Senin, 18 Desember 2017

Raja, Permaisuri/Ratu dan Selir

Apa perbedaan antara Raja, Permaisuri/Ratu/Istri dan selir dalam suatu dinasti atau kerajaan?


Sebenarnya sulit kita menjawab pertanyaan ini, karena zaman kerajaan sudah berakhir dan kita juga tidak hidup di zaman itu, tapi berdasarkan literatur-literatur yang pernah saya baca, saya bisa memberi sedikit menjelaskan topik ini.

Apa bedanya Raja, Ratu dan Selir?

Raja adalah Pemimpin utama kerajaan, dia yang berkuasa penuh atas kerajaan.

Permaisuri/Ratu adalah istri/atau istri-istri raja. Permaisuri/Ratu ini jumlahnya tidak mesti satu, kadang raja bisa memiliki lebih dari satu permaisuri.

Selir adalah juga istri/istri-istri raja, tapi bukan permaisuri dan mungkin wewenangnya berbeda dengan Permaisuri/Ratu.

Jadi, dalam suatu kerajaan, seorang raja dapat memiliki beberapa permaisuri dan permaisuri ini yang mendampingi raja, ada permaisuri yang mendampingi raja dimana ia dipilih mendampingi raja dilihat dari segi kualifikasinya, sikap bijaksananya disini adalah jika salah satu permaisuri berhasil dipilih dalam mendampingi raja maka sikap mensyukuri dan tidak rendah hati dan tetap menghormati permaisuri-permaisuri lainnya dan permaisuri-permaisuri lain yang tidak terpilih mesti menghargai keputusan itu dan tetap menghormati permaisuri yang dipilih sebagai pendamping raja, karena kedudukan mendampingi raja hanyalah sebagai gelar saja(hanya mendampingi saja saat tertentu), namun terlepas dari semua itu semua permaisuri raja tetap mendapatkan haknya sebagai permaisuri, tetap mendapatkan haknya sebagai istri dan diperlakukan sebagai istri. Kemudian dari masing-masing permaisuri punya anak dan meskipun anak-anaknya lahir dari ibu yang berbeda-beda, namun mereka semua dianggap sebagai anak yang sama, raja dan para permaisuri juga mesti menyayangi semua anak-anaknya tanpa membeda-bedakan satu sama lainnya.

Atau bisa juga, meski raja memiliki lebih dari satu permaisuri, namun tidak ada pemilihan permaisuri mana yang mendampingi sesuai kualifikasinya, namun semua permaisuri mendampingi raja, baik itu bersama-sama mendampingi raja, maupun mendampingi raja secara bergiliran, namun terlepas dari semua itu, para permaisuri tetap mendapatkan haknya sebagai permaisuri, tetap mendapatkan haknya sebagai istri dan diperlakukan sebagai istri.

Selir tiada lain adalah istri juga dan selir pun jumlahnya ada beberapa, namun wewenangnya tidak sama dengan permaisuri, meskipun demikian selir tetap mendapatkan haknya sebagai selir dan tetap mendapatkan haknya sebagai istri dan diperlakukan sebagai istri. Dari para selir pun memiliki anak dan meskipun lahir dari ibu yang berbeda-beda, namun mereka semua dianggap sebagai anak yang sama. Raja, Permaisuri dan Para Selir juga mesti menyayangi semua anak-anaknya tanpa membeda-bedakan. Selir pun jika karena suatu hal tertentu maupun karena dipilih keluarga kerajaan, maka selir pun bisa berubah statusnya menjadi Permaisuri.

Pertanyaannya, apakah Selir sama dengan Gundik?

Tentu Tidak Sama!! Selir adalah istri raja juga meski wewenangnya berbeda dengan permaisuri, namun tetap mendapatkan haknya dengan baik sebagai istri, disayangi dan diperlakukan dengan baik sebagai istri.

Sedangkan Gundik erat kaitannya dengan Budak Sex, atau bila seperti zaman sekarang bisa diibaratkan sebagai PSK dimana semua orang bisa pakai, tidak mendapatkan haknya sebagai istri karena memang bukan istri, tidak diperlakukan sebagai halnya istri dan setelah bosan ia dijual kembali atau diberikan kepada yang lain, sedangkan bila sampai lahir anak dari gundik-gundik tersebut, maka berdasarkan catatan sejarah mengenai pergundikan dimana anak-anaknya tsb dijual atau diberikan kepada yang lain dan tidak mendapatkan hak apapun.

Yang erat kaitannya dengan hal pergundikan ini adalah zaman kolonialisme Barat, dimana zaman kolonialisme barat dulu, pada serdadu kolonialisme barat dikabarkan memiliki banyak gundik-gundik di daerah jajahannya.



kembali ke topik artikel ini


Raja, Permaisuri dan Selir meskipun memiliki wewenangnya masing-masing yang tiada lain hanyalah gelar dan wewnang saja, namun dalam keluarga mereka tetap saling menghargai dan saling menghormati, serta saling menyayangi satu sama lain tanpa membeda2kan, begitupun juga terhadap anak-anak  mereka mesti menyayangi semua anak-anaknya tanpa membeda-bedakan meskipun lahir dari ibu yang berbeda-beda, meskipun itu anak dari semua permaisuri termasuk juga anak dari semua selir, semuanya mesti disayangi tanpa membeda-bedakan

"Saling menghargai, saling menghormati dan menyayangi dalam keluarga kerajaan, setiap ada permasalahan yang paling utama adalah diselesaikan dengan cara baik-baik melalui jalan musyawarah bersama dalam kerajaan"

"Meskipun sebagai permaisuri, maupun sebagai selir, namun itu semua hanya gelar dan wewenang saja, terlepas dari semua itu semuanya mendapatkan haknya dengan baik sebagai permaisuri dan sebagai selir, dan terlepas dari semua itu, baik permaisuri maupun selir, semuanya tetap mendapatkan haknya sebagai istri, semuanya disayangi dan semuanya diperlakukan dengan baik sebagai istri"

"Begitupun juga anak-anak dari semua permaisuri dan dari semua selir, meskipun anak-anak mereka lahir dari ibu yang berbeda-beda, namun Raja sebagai ayah mereka, Permaisuri dan Selir sebagai ibu/ibu-ibu mereka, mereka semua mesti saling menyayangi semua anak-anaknya tanpa membeda-bedakan, begitupun juga dengan anak-anaknya mesti saling menyayangi, saling menghargai dan saling menghormati dengan semua saudaranya".

Anak dari Permaisuri bisa menjadi raja
Anak dari selir pun juga bisa menjadi raja

bila memenuhi kualifikasi

Jadi, dalam sistem pemilihan putra mahkota/penerus kerajaan, para anak raja dipilih berdasarkan pertimbangan bersama anggota kerajaan berdasarkan kualifikasi masing-masing anggota kerajaan yang kemudian hasil pemilihannya tsb ditentukan oleh raja berdasarkan pertimbangan bersama seluruh anggota kerajaan berdasarkan kualifikasi masing-masing.

Pada akhirnya, siapapun yang menang dan terpilih sebagai penerus pemimpin kerajaan, maka segenap anggota istana dan rakyat mesti menerima keputan itu dan berharap semoga menjadi raja yang dapat memimpin dengan baik dan membawa kemajuan, kedamaian dan kesejahteraan bagi kerajaannya, bagi rakyatnya dan bagi negerinya.



Demikianlah pembahasan mengenai topik ini, berdasarkan literatur-literatur yang pernah saya baca.



Mohon maaf sebelumnya bila ada yang kurang berkenaan.



Terima Kasih,

3 komentar:

  1. Kenapa kediaman raja dan ratu dipisahkan?

    BalasHapus
  2. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus
  3. Untuk putra dari selir Raja itu tetap ada gelar 'Pangeran' nya gak yah ? Semoga dijawab ��

    BalasHapus

Adbox