Informasi Apa Saja Sebagai Sharing Pengetahuan dan Pandangan Hidup

Breaking

Minggu, 28 Agustus 2016

Perbedaan Poligami dan Perselingkuhan

Banyak orang yang salah kaprah selama ini menyamaratakan Poligami dengan Perselingkuhan, padahal dua hal tersebut sejatinya adalah dua hal yang sangat berbeda, namun Perselingkuhan juga bisa berubah menjadi Poligami, namun poligami yang (maaf) cenderung tidak sehat.

Jika dilihat dan dipahami dengan benar, bahwa makna poligami tersebut adalah memiliki lebih dari satu istri dan poligami yang sebenarnya adalah poligami atas kesepatakan bersama antar pasangan, jadi seorang suami yang ingin menikah lagi mesti membicarakan dulu kepada istri sebelumnya mengenai niatnya menikah lagi, jika diizinkan maka silahkan jalankan dan setelah itu baru mencari pasangan yang baru dan membicarakan dengan jujur apa adanya mengenai keinginannya melamarnya sebagai istri kedua dan setelah jadi berpoligami, maka suami wajib menyayangi dan memberikan hak yang sama kepada kedua istri/istri-istrinya secara sama dan memperlakukan mereka semua dengan baik tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Sedangkan perselingkuhan adalah hubungan dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangan sebelumnya dan pada umumnya perselingkuhan bersifat tertutup dan disembunyikan, kemudian biasanya pasutri yang berselingkuh tidak menikahi selingkuhannya, melainkan menjadikan pasangan selingkuhannya sebagai teman cinta selingan saja, tidak lebih dari itu dan biasanya seperti itu.

Namun jika perselingkuhan sampai ketahuan, tentu ini dapat mengecewakan pasangannya karena ternyata pasangannya/orang yang dicintainya diam-diam menjalin hubungan dengan orang lain. Dan seandainya hal ini terjadi pada diri anda dan anda berbuat kesalahan seperti ini, maka solusi terbaik adalah minta maaf kepada pasangan anda, bersedia tidak mengulangi lagi hal tsb dan menerima konsekuensinya seandainya pasangan anda menceraikan anda. Sedangkan poligami tentu tidak salah, karena seseorang yang ingin berpoligami bersifat terbuka dan bagi seseorang yang berpoligami maka sebelum dia menjalin hubungan dengan orang lain untuk mencari calon istri yang kedua tentu sebelumnya sudah atas persetujuan dan kesepakatan istri sebelumnya kemudian disusul dengan kesepakatan bersama calon istrinya yang kedua/calon istri barunya dan kemudian kesepakatan bersama antara suami, istri pertama dan istri kedua dan ditambah dengan managemen keluarga yang baik dengan memberikan kasih sayang yang sama, hak yang sama, dilandasi dengan keterbukaan tentu poligami ini akan menjadi baik-baik saja dan harmonis-harmonis saja bahkan percaya ga percaya bahkan keharmonisan keluarga yang poligami bisa melebihi keharmonisan rumah tangga yang monogami. Tentu hal ini adalah hal yang baik, indah dan luar biasa sekali asalkan mengikuti prosedur poligami yang benar dan ini bukanlah pembenaran seperti yang dikatakan orang-orang pada umumnya,

Jadi,

"Poligami sangat jauh berbeda dengan Perselingkuhan, dimana Poligami memiliki lebih dari satu istri namun dilandasi dengan keterbukaan dan kesepakatan bersama dan persetujuan antara suami dengan istri sebelumnya kemudian kepada calon istri barunya sebelum menjalaninya, sedangkan Perselingkuhan adalah diam-diam menjalin hubungan dengan orang lain/wanita lain tanpa sepengetahuan pasangan sebelumnya/tanpa sepengetahuan istri sebelumnya,dan selingkuh biasanya lebih ke arah pemuasan nafsu seksual saja, karena biasanya pasangan yang berselingkuh cenderung tidak menikahi pasangannya, melainkan hanya sebagai teman selingan untuk pemuas birahi saja, jadi Poligami dan Perselingkuhan itu jauh berbeda!!"


Dapatkah keluarga Poligami harmonis?

"Sebagaimana keluarga monogami yang dilandasi kasih sayang dan kesetiaan, begitu juga dengan keluarga poligami dimana juga dilandasi kasih sayang dan kesetiaan, hanya saja karena istri lebih dari satu maka membutuhkan lebih kasih sayang dan lebih kesetiaan, artinya kasih sayang dan kesetiaan tidak dibagi, namun memberikan kasih sayang dan kesetiaan yang sama kepada istri-istrinya. Oleh karena itu, bagi seseorang yang ingin berpoligami tentunya poligami yang benar dan yang sehat itu tanpa paksaan, disamping itu sebelum berpoligami mesti memutuskan maunya punya istri berapa, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan kesepakatan dengan istri sebelumnya, dan setelah misalnya seseorang ingin berpoligami dengan maksimal 2 istri saja cukup maka setelah berhasil dan tercapai keinginan beristri dua, maka sayangilah kedua istri secara sama, berikan hak yang sama dan perlakukan kedua istri dengan baik secara sama dan jika sudah punya 2 istri, setialah kepada mereka berdua, jangan lagi berpaling ke wanita lain apalagi tanpa sepengetahuan kedua istri anda, Jangan!! Dan biasanya seseorang yang benar-benar berpoligami dan benar-benar menjalankan poligami yang sehat dan sesuai prosedur yang tepat, biasanya ia merasa enggan ia berpaling ke wanita lainnya, karena ia merasa mengurus istri lebih dari satu(misalnya 2 istri) itu tidak mudah, dan untuk mendapatkan istri dua juga tidak mudah, oleh karena itu kemudian ia malas berpaling ke wanita lainnya dan merasa  sudah cukup dengan kedua istrinya saja, dan tidak lagi berniat mencari wanita lain karena sudah jenuh dan merasa lelah mengurusi dua istri karena memang tidak mudah, meski hal tsb/punya 2 istri bisa dijalankan dengan baik. kemudian keharmonisan rumah tangga adalah tergantung dari bagaimana managemen rumah tangga tsb, jika baik cara mengelola rumah tangga tsb maka baiklah rumah tangga tsb meski berpoligami, namun jika tidak baik dalam mengelola rumah tangga, bahkan rumah tangga monogami pun bisa tidak harmonis!!"




NB : Jika ada rumah tangga poligami yang tidak harmonis, maka yang salah bukan poligaminya, melainkan cara mengelola rumah tangganya, Jika baik dalam mengelola rumah tangga, maka baiklah rumah tangga tersebut, jika tidak baik dalam mengelola rumah tangga, maka tidak harmonis rumah tangga tsb, entah itu rumah tangga monogami maupun rumah tangga poligami.



Demikian penjelasan dari topik ini, atas kurang lebihnya saya mohon maaf. jika ada yang ingin bertanya maupun berkonsultasi apa saja, silahkan kirim e-mail ke e-mail saya yang sudah tertera di halaman blog saya ini



Terima Kasih

3 komentar:

  1. Ada beberapa masukan mas, poligami memang diperbolehkan dalam islam. namun, kenyataannya kebanyakan oknum berpoligami itu yg membuat pandangan terhadap poligami mnjadi negatif (apalagi jika dimulai dg perselingkuhan suami dg wanita lain).dlm prakteknya bnyak pelaku poligami(suami) yang secara diam2 menikah lagi krn tidak mendapatkan kesepakatan dg istri. Dlm islam sendiri izin dr istri pertama bukanlah syarat pernikahan.sehingga ini menjadi pembenaran dari beberapa suami utk bertindak pengecut dg cr menikahi wanita lain diam2. Dan beberapa suami tidak peduli apakah istrinya sudah siap mental & ilmu agama atau blm utk dimadu.ada yg ketahuan oleh istrinya setelah bertahun2 menjalani poligami. Sudah tidak terhitung berapa banyak kebohongan dan kepalsuan yg suami itu lakukan kpd istrinya. Padahal perkataan dusta itu merupakan ciri2 org munafik dan dilarang Allah SWT.

    BalasHapus
  2. Perilaku poligami yang gak sesuai syariat dan sembunyi2 melahirkan generasi pengecut, sama seperti ayahnya yang pengecut.

    BalasHapus
  3. Kalau mau berpoligami harus ijin dulu 99% akan gagal... ujungnya malah menghalalkan perzinahan...kalau pilihannya adalah lebih baik menikah daripada berzina dan merahasiakan poligami demi menjaga perasaan keluarga pertama... bagaimana?

    BalasHapus

Adbox