Informasi Apa Saja Sebagai Sharing Pengetahuan dan Pandangan Hidup

Breaking

Rabu, 14 September 2016

Sloka-Sloka Veda Sruti Mengenai Perkawinan

D. Kajian Sloka Veda Sruti mengenai Perkawinan

(13) Semoga Kehidupan Perkawinan Kami Berbahagia

Sam jaspatyam suyamam astu devah.
(Rg Veda X. 85.23)

"Ya, para dewata, semoga kehidupan perkawinan kami berbahagia dan tenteram"

(14) Hendaknya hidup perkawinan kami tidak bisa pecah

Asthuri no garhapatyani santu.

(Rg Veda VI. 15. 19)

"Hendaknyalah hubungan suami-istri kami tidak bisa putus berlangsung abadi"

(15) Semoga pasangan penganten ini mencapai kebahagiaan.

Ihaiva stam mā vi yaustam,
Visvām āyur vyasnutam.
Krindantau putrair naptrbhih,
Modamānau sve grhe.

(Rgveda : X.85.42)
"Ya, pasangan suami-istri, semoga anda tetap disini dan tidak pernah terpisahkan. Semoga anda berdua mencapai hidup yang penuh kebahagiaan. Semoga anda, bermain dengan anak-anak lakimu dan cucu-cucu lakimu, tinggal di rumah ini dengan gembira"
(16) Buat suami dan isteri itu bersatu

Sumanjantu visve devah,
sam apo hrdayanu nau
(Rg Veda X. 85. 47)

"Semoga para dewata dan apah mempersatukan hati kami, suami istri"

Demikianlah uraian mengenai Sloka-Sloka Perkawinan menurut Veda Sruti, berupa sebuah doa atau mantra-mantra dalam perkawinan, bagi yang memilih menikah monogami Sloka no. 11-16 adalah slokanya, sedangkan bagi yang memilih menikah poligami Sloka no. 11-14 dan no. 16 adalah Slokanya, karena dalam terjemahan langsungnya ada kata "kami" dan "kami" tersebut bermakna jamak, artinya selain bisa digunakan sebagai mantra atau doa untuk yang menikah monogami, bisa juga digunakan sebagai mantra atau doa-doa untuk yang menikah Poligami, karena adanya kata "Kami" yang berarti jamak dan bisa digunakan untuk lebih dari satu orang.

Namun kembali ke penjelasan dari artikel-artikel sebelumnya dalam blog ini, bahwa menurut Kitab Manava Dharmasastra atau Veda Smerti, Hindu menganut azaz Monogami, namun membolehkan Poligami.


Demikainlah Penjelasan mengenai topik uraian ini, semoga bermanfaat!!

Terima Kasih

1 komentar:

  1. Ini satu lagi, hey bung anda itu menafsirkan seakan hanya melihat perspektif yg anda ingin kan, kata kami memang majemuk tapi majemuknya untuk dua orang, suami dan sang istri. Kalimat mana pun kalau menjabarkan suami dan istri pasti pakai kata "kami" kami berdua. Sangat jelas kami disloka itu untuk berdua, SANG SUAMI DAN SANG ISTRI. Kenapa? Kalau pakai kata aku atau saya kan ga mungkin lur, lha wong manusianya ada dua satu laki satu wanita. Hahaha (sungguh lucu sekali anda) jgn mencari pembenaran untuk sesuatu yg jelas dilarang. Tafsir dengan guru yg kredibel. Tanya sama ida pedanda yg lebih ahli.

    BalasHapus

Adbox