Poligami dari sudut pandang berbagai agama memang dibolehkan, namun bukan bersifat anjuran, melainkan sebuah pilihan hidup bagi yang sudah siap menjalaninya dan juga berdasarkan kesepakatan sebelum antar pasangan sebelum menjalaninya dan ini berlaku untuk setiap zaman untuk semua golongan, tanpa terkecuali. Sesungguhnya berapapun boleh punya istri asalkan mampu mengurusi semua istri-istri dengan baik, mengenai ketentuan jumlah istri, silahkan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing sanggupnya mengurusi berapa istri, maka sebelum melangkah ke poligami, disamping membicarakan baik-baik kepada pasangan anda mengenai hal tsb, juga mesti intorspeksi diri dahulu secara matang, dilihat dari kemampuan financial( kemampuan financial tidak mesti kaya, karena kaya itu relatif, namun intinya adalah punya income penghasilan yang cukup untuk memenuhi minimal kebutuhan sandang, pangan dan papan rumah tangga anda dengan lebih dari satu istri), kemampuan fisik (power) dimana dalam kebutuhan biologis dimana dalam faktor stamina sehari-hari berapa sanggupnya anda memberikan nafkah biologis kepada istri-istri, kemudian dilihat dari faktor emosional dan religi anda, yaitu seberapa kemampuan anda untuk sabar menghadapi masalah dan seberapa kemampuan anda untuk tabah menghadapi masalah dan juga dilihat seberapa kemampuan anda untuk bijaksana menyikapi masalah dan dilihat dari bagaimana anda dalam menyelesaikan masalah dan menyikapi sesuatu dalam sehari-hari, kemudian dilihat dari faktor cara anda berkomunikasi, bagaimana kemampuan anda berkomunikasi dengan baik sehingga dari komunikasi tsb bisa meyakinkan dan juga dengan kalimat yang sederhana.
Dari sini timbul sebuah pertanyaan, Jika ingin berpoligami, maka Bagaimana cara memperoleh istri-istri dan bagaimana cara mengelola rumah tangganya?
Baiklah disini saya akan mencoba untuk memaparkannya, contohnya adalah mengenai keinginan memiliki 2 istri.
A. Bagaimana cara mendapatkan 2 istri?
Adalah dengan mencari dan menjelaskan baik-baik kepada pasangan anda, jika pasangan anda setuju, maka lanjutkan, namun jika pasangan anda tidak setuju, mungkin coba lagi lain waktu dengan penjelasan yang lebih baik, atau jika anda masih bertatus sebagai lelaki lanjang dan menjalani pacaran yang sehat, maka sudahi pacar anda, dan cari pacar lagi sampai mendapatkan pacar yang bersedia menerima keputusan anda berpoligami tersebut. Dan jika status anda sebagai seorang suami-istri dan anda ngotot ingin berpoligami, namun istri anda tidak mengizinkan, maka cerailah secara baik-baik kepada istri anda namun tetap berikan ia jaminan sebagai ganti rugi akibat perceraian tersebut, misalkan dengan bersedia menanggung kehidupan mantan istri dan anak-anak anda secara total pasca bercerai, kemudian cari lagi pasangan baru yang bersedia berpoligami dan siapa tahu pasca cerai dengan istri pertama, maka kemungkinan setelah mendapatkan istri yang baru akan mendapatkan peluang poligami karena mendapatkan istri yang baru yang setuju dengan keputusan anda berpoligami, bahkan jika calon istri anda yang baru bersedia dipoligami, maka anda bisa menikahi 2 wanita sekaligus secara bersamaan.
Diatas kertas demikianlah caranya, namun kenyataannya mungkin berbeda lagi karena kita tidak pernah tahu bagaimana situasi dan kondisi kedepannya, namun meski kondisi dan situasi kedepannya berbeda justru darisana akan tahu detailnya dan bisa mengarahkan bagaimana semestinya agar bisa mendapatkan istri dua dengan cara yang berbeda-berbeda dan mungkin saja akan menemukan cara yang baru dari peristiwa-peristiwa yang baru yang diluar dugaan kita dan pada akhirnya akan sampai pada keberhasilan tercapainya harapan untuk memiliki dua istri, meski dengan cara yang berbeda-beda bahkan dengan cara baru yang tidak pernah kita duga sebelumnya, tergantung dari situasi dan kondisi peristiwa yang kita temui nanti di lapangan, namun pada akhirnya akan sampai kepada tujuannya yaitu ingin memiliki 2 istri.
Untuk kelancaran usaha dan harapan tersebut, maka janganlah terlalu dipikirkan, karena jika terlalu dipikirkan tidak akan ketemu titik terangnya dan malah jadi semakin rumit, namun lebih baik berdoalah dengan Tulus kepada Tuhan Yang Maha Esa, mohon restu beliau dan mohon agar diberikan petunjuk, jalan dan kemudahan agar berhasil memiliki 2 istri, selebihnya ikhlaskan sepenuhnya pada beliau, biarkan beliau berproses melalui alam semesta, kita sebagai umat manusia hanya mejalaninya saja(misalkan dengan mencari pacar), sambil jalan dan sambil ketemu jalan, semoga harapan beristri dua bisa terwujud suatu hari nanti. Jangan pernah berpikir apakah Tuhan berkenaan mengabulkan atau tidak, dan juga jangan pernah berpikir bagaimana cara beliau mengabulkan permohonan kita, ikhlas dan benar-benar ikhlaskan sepenuh pada beliau, biarlah beliau yang menentukan dan berproses melalui alam semesta. Kemudian Jawaban dari Doa tersebut bukanlah suara apalagi kata hati dan juga bukan suara-suara yang membisiki dalam diri, namun berupa sebuah peristiwa dan melalui peristiwa tersebut yang nantinya kemungkinan besar akan menyebabkan memiliki 2 istri.
B. Bagaimana cara mengelola rumah tangga dengan 2 istri?
Jika punya 2 istri, maka sayangilah kedua istri anda, setialah kepada kedua istri anda dan jangan lagi mencari yang lain dan perlakukan kedua istri anda dengan baik (nafkahi keduanya secara sama dan berikan perhatian yang baik secara sama kepada kedua istri anda dan lindungilah kedua istri anda secara sama). Dengan faktor komunikasi yang baik dalam internal rumah tangga, wujudkan sikap saling menerima dan saling pengertian dalam membangun rumah tangga sehingga menjadi selaras dan sepemikiran dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan saling bekerjasama dalam membangun rumah tangga yang harmonis, Dan bersama-sama membesarkan anak-anak menjadi anak yang sukses, berhasil dan agar menjadi anak yang suputra. Jika menemui suatu permasalahan dalam internal rumah tangga, maka hadapilah dengan sabar, duduk bersama membahas masalah tersebut dan bersama-sama mencari jalan tengah yang terbaik dalam setiap permasalahan-permasalahn tersebut.
Meskipun memiliki dua istri, namun rumah tangga bukanlah saingan antara suami dan istri dalam memperebutkan haknya apalagi saling mengungguli, namun saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing dan saling bekerjasama dalam membangun ruamah tangga yang langgeng dan harmonis, meskipun beristri dua, suami dan kedua istri mesti kompak saling bekerjasama dalam membangun rumah tangganya menjadi lenggeng dan harmonis.
Sekali lagi, artikel ini bukan mengajak anda untuk berpoligami, namun hanya sebagai tuntunan bagi mereka yang memilih jalan hidup berpoligami, karena dalam berpoligami sifatnya bukanlah paksaan, jika sudah sama2 setuju dan siap menjalaninya dan segala konsekuensinya, maka silahkan jalankan, bagi yang belum siap ya sebaiknya jangan. Maka dari itu bagi yang ingin berpoligami, tanyakanlah baik-baik dan introspeksi diri secara matang sematang-matangnya, "Sudah siapkah saya akan semua ini? sudah siapkah saya menjalaninya? Dan sudah siapkah saya akan segala kemampuan saya dalam menjalaninya dan sudah setujukah anda dengan pasangan anda dalam menjalaninya? dan sudah siapkah anda dengan segala konsekuensinya? Sudah siapkah saya dengan semua ketentuan-ketentuan itu? Dan Sudah siapkah diri saya dalam berusaha memberikan keadilan se-adil-adilnya kepada kedua istri saya jika nanti sudah berpoligami?" Introspeksi diri dan pertimbangkan matang-matang diri anda sebelum menjalaninya O:)
Demikianlah mengenai artikel ini, semoga bermanfaat.
Terima Kasih
Selasa, 04 Oktober 2016
Pedoman Hidup Bagi yang Berpoligami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar