Punya istri dua itu boleh, tiga boleh, sebenarnya berapapun punya istri tentu boleh, asalkan ada izin dari istri/istri-istri sebelumnya dan bisa mengurusinya (Yang Penting adalah Sanggup Mengurusinya Seumur Hidup).
Berapapun punya istri, intinya harus sayang kepada semua istri, setia kepada semua istri (tidak berhubungan dengan wanita lain yang bukan istrinya, kecuali menambah istri baru atas izin istri/istri-istri sebelumnya dan sanggup mengurus istri baru tersebut) dan memperlakukan seluruh istrinya dengan baik selamanya, seumur hidup.
Yang Paling penting adalah bisa mengurusinya, karena menikah bukan untuk memenuhi hasrat seksual belaka, sekali sex kemudian lepas tanggung-jawab begitu saja, melainkan banyak tanggungan dan kewajiban yang mesti dipenuhi seumur hidup, semakin banyak punya istri semakin tidak mudah karena semakin banyak tanggungan dan kewajiban yang mesti dipenuhi. Mengurus satu istri tidak mudah,apalagi dua istri, apalagi tiga, apalagi banyak istri, maka dari itu, bukannya saya membatasi berapa saudara ingin memiliki istri, namun hanya memberi saran bahwa di zaman modern ini, beristri lebih dari satu tentu saja boleh, namun di zaman sekarang ini, jika ingin beristri lebih dari satu, sebaiknya maksimal 2 atau 3istri saja cukup agar lebih mudah mengurusinya, sehingga lebih sedikit tanggungan dan kewajiban yang mesti dipenuhi, sehingga lebih mudah dalam memberikan nafkah lahir-bathin kepada istri-istrinya, karena hanya memiliki 2istri atau 3istri saja.
Dan sayang kepada kedua atau ketiga istri selamanya, setia kepada kedua atau ketiga istri selamanya (tidak berhubungan dengan wanita lain selain kedua atau ketiga istrinya tsb karena sudah komitmen sesuai kemampuannya hanya mampu mengurus maksimal 2 atau 3istri saja) dan memperlakukan kedua atau ketiga istrinya dengan baik selamanya, harus memberikan nafkah lahir-bathin dengan baik kepada kedua atau ketiga istrinya selamanya dan dengan adil se-adil-adilnya.
Demikian mengenai hal ini, terima kasih, semoga bermanfaat.
Rabu, 14 Desember 2016
Poligami tanpa batas, tapi harmonis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar