Informasi Apa Saja Sebagai Sharing Pengetahuan dan Pandangan Hidup

Breaking

Selasa, 23 Januari 2018

Renungan mengenai Krshna Brahmacari

Brahmacari
A. Sukla Brahmacari : Tidak Menikah
B. Sewala Brahmacari : Menikah Sekali
C. Krshna Brahmacari : Menikah maksimal empat. karena menduda akibat ditinggal mati istri atau bercerai, istri sebelumnya lama sakit sehingga lama tak bisa melayani suami, istri sebelumnya lama tak bisa memberikan keturunan, atau karena sebab-sebab lainnya dan dengan persetujuan istri atau istri-istri sebelumnya.

Dari ketiga jenis brahmacari ini, semuanya baik, namun dari ketiga jenis brahmacari ini lebih disarankan memilih Sewala Brahmacari.

Mengenai Krshna Brahmacari, didapat beberapa pokok/point kesimpulan, yaitu :

1. Seseorang beristri lagi karena suatu hal tertentu seperti ditinggal mati atau cerai dari istri sebelumnya, karena istri sebelumnya lama sakit sehingga lama tak bisa melayani suami,  karena istri sebelumnya lama tak bisa memberi keturunan, atau karena sebab-sebab lainnya atau karena bagaimana, apapun sebabnya, bila mengambil istri lagi, harus seizin istri atau istri-istri sebelumnya.

2. Jumlah istri yang diperkenankan sebagai batasan yang disarankan(bukan batasan mutlak) adalah maksimal sampai empat istri.  lalu, bagaimana jika ada yang beristri lebih dari empat? tidak sesuai dengan ketentuan krshna brahmacari, meskipun begitu karena ini sifatnya sebagai batasan yang disarankan, bukan batasan yang mutlak, sehingga semua istrinya tetap sah, sehingga mereka tidak perlu bercerai, yang penting mereka bersedia menjalankan kewajibannya dengan baik.

3. Semakin bertambah jumlah istri, semakin bertambah kewajiban dan begitu juga sebaliknya, namun bila sudah siap, gpp, kembali kepada diri sendiri masing-masing.

4. Berusaha menjalani rumah tangga tsb dengan baik dengan menyayangi anak-anak dan istri-istri, tidak menyia-nyiakan mereka(penuh perhatian dan tanggung-jawab), menjalin komunikasi yang baik dalam berumah tangga dengan keterbukaan dan saling pengertian, serta saling bekerjasama dalam menjalani rumah tangga.

5. Keharmonisan rumah tangga tergantung dari bagaimana menjalani rumah tangga tsb, entah itu beristri satu maupun beristri lebih dari satu.

6. Dalam rumah tangga bila sudah hidup saling menyayangi, saling menghargai, saling menghormati, keterbukaan, komunikasi yang baik, saling pengertian dan saling bekerjasama dalam menjalani rumah tangga tsb, setiap masalah/kesulitan dihadapi dengan sabar dan dibicarakan secara baik-baik bersama-sama, maka dengan demikian diharapkan dapat terciptanya keharmonisan dalam rumah tangga tsb, entah itu rumah tangga dengan satu istri ataupun dengan lebih dari satu istri.


Berikut adalah sebuah sloka dari kitab Bhavisya Purana yang menjelaskan mengenai kewajiban berumah tangga bagi mereka yang beristri dua, yaitu :

"Bila suami beristri dua, maka istri pertama melayani istri kedua seperti melayani anaknya sendiri, istri kedua melayani istri pertama seperti melayani ibunya sendiri, apa yang pertama didapatnya, diberikan terlebih dahulu kepada istri pertama, suami harus bersikap adil kepadanya (berusaha untuk adil), dan sikap suami adalah membuat agar tidak terjadi kecemburuan diantara keduanya".
(Bhavisya Purana, Wanita dan Pernikahan)
Memang tidak mudah memahami sloka ini, apalagi bila hanya dibaca sekali, apalagi bila dibaca oleh orang yang kontra, tentu tidak akan menemukan makna sebenarnya dari sloka ini, namun bila dibaca secara baik-baik dengan bathin yang lapang, maka sloka ini adalah sebuah suluh/petunjuk bagi mereka yang beristri dua dalam menjalani rumah tangganya, bahwa seperti inilah semestinya mereka yang beristri dua dalam menjalani rumah tangganya.

Memang dalam berumah tangga semua punya refferensi tersendiri sesuai pengalamannya masing-masing, baik itu yang menjalani rumah tangga dengan satu istri maupun dengan lebih dari satu istri, semua punya pengalaman refferensinya sendiri-sendiri.

Kembali mengenai maksud dari sloka ini, setidaknya, bagi mereka yang sudah menjalani kehidupan rumah tangga dengan dua istri dan membutuhkan bimbingan mengenai bagaimana semestinya mereka menjalani rumah tangganya, maka sloka ini dapat dijadikan refferensi bagi mereka dalam menjalani rumah tangganya, dengan berusaha memahami maknanya, yang mana bilamana mereka mampu memahami dan mengikuti petunjuk sloka ini dengan baik, maka dengan demikian diharapkan dapat terciptanya kelanggengan dalam rumah tangganya meskipun mereka menjalani rumah tangga dengan beristri dua.

NB: perlu diingat lagi, agar tidak salah paham,  meskipun mereka beristri dua, namun mereka tidaklah sama dengan berselingkuh, karena dalam merek beristri dua, mereka sudah mengikuti ketentuannya, yaitu restu dari istri pertamanya/istri-istri sebelumnya, sedangkan dalam berselingkuh tidak ada restu dari istri pertamanya/istri-istri sebelumnya. sehingga dengan demikian berselingkuh tidaklah dibenarkan.

Demikian sedikit renungan mengenai hal ini

atas kurang-lebihnya saya mohon maaf


Terima Kasih




1 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus

Adbox