Hindu menganut azaz monogami yang membolehkan Poligami, kitab suci hindu adalah Weda dan Weda dibagi menjadi Weda sruti (4 weda) dan Weda smerti ( Purana, itihasa, sutra, bhagawadgita, dsb), dari semua mantra dari kitab suci Weda secara keseluruhan tidak ada satupun mantra sloka yang mengharamkan poligami, meskipun secara garis besar sloka weda mengenai perkawinan menggambarkan monogami, atau bisa juga bermakna ambigu karena dalam beberapa sloka weda sruti mengenai perkawinan ada kalimat, "Semoga kami........". Kata "kami" itu bermakna jamak, bisa untuk yang monogami dan bisa juga untuk yang poligami. Dalam Agama Hindu dan Weda secara keseluruhan sudah tersedia lengkap mengenai tuntunan hidup bagi yang menikah maupun yang tidak menikah, maka dari itu Kitab Slokantara dan Silakrama yang juga bersumber dari Weda, membagi Brahmacari menjadi 3 golongan, yaitu :
a. Sukla Brahmacari (tidak kawin)
b. Sewala Brahmacari (monogami/ menikah hanya sekali saja seumur hidup)
c. Tresna Brahmacari (menikah beberapa kali, termasuk juga poligami maksimal 4 istri)
Jadi, bagi yang memilih sukla brahmacari, ada tuntunan hidupnya, bagi yag memilih sewala brahmacari, ada tuntunan hidupnya, termasuk juga bagi yang memilih tresna brahmacari juga ada tuntunan hidupnya dan semua tersaji lengkap dalam weda dan semua itu sah-sah saja. semua itu ada tuntunan hidupnya agar mencapai ke-Rahayuan dalam hidup.
Dalam agama Hindu, Poligami memang dibolehkan dan dibolehkan ini juga bermakna dibenarkan atas dasar tertentu. Bahkan Poliandri pun juga dibenarkan atas ketentuan tertentu dan sudah jelas tertulis dalam sastra.
Dalam agama Hindu, Poligami ini bersifat Univeral, berlaku untuk semua golongan bagi yang ingin melakoninya dan Pada dasarnya tidak ada batasan jumlah istri, karena mengenai jumlah istri tergantung kemampuan masing-masing berapa sanggupnya mengurusi istri, dilihat dari introspeksi kemampuan bagi yang ingin menjalaninya. Karena tidak ada batasan jumlah istri, maka seandainya ada sebuah suku di afrika maupun amerika latin misalnya yang punya 100istri dan ingin masuk hindu, maka ia tidak perlu menceraikan seluruh istrinya, namun sebagai suami ia tetap menjalankan kewajiban sebagai suami, memperlakukan seluruh istrinya dengan baik secara sama dan bersama ke-100istrinya tersebut ia bekerjasama membangun rumah tangganya dengan baik.
Meski dalam Hindu tidak ada ketentuan jumlah istri, jadi bagi yang ingin melakoninya, mesti introspeksi diri dulu secara matang berapa sanggupnya mengurusi istri dan jika boleh saya menyarankan sebaiknya tidak perlu banyak-banyak punya istri, maksimal 6istri saja sudah cukup, atau 4istri saja sesuai yang disarankan tresna brahmacari saja sudah cukup. bahkan 2 atau 3 istri saja sudah cukup, sesuai namanya "Istri" = "is Three" = "3".
Kemudian pembahasan selanjutnya adalah Bagaimana seseorang bisa memiliki 2 istri?
Pada dasarnya seseorang bisa punya istri adalah karena mencari dan membicarakan kepada pasangan (melamar) bahwa akan dijadikan istri.
Lalu Bagaimana dengan seseorang sehingga bisa memiliki 2 istri?
Pada dasarnya mengapa seseorang bisa punya 2 istri adalah karena mencari dan membicarakan baik-baik kepada pasangannya bahwa akan dijadikan istri dan akan keinginannya untuk memiliki 2 istri.
Jadi jika ingin punya 2 istri, maka langkah pertama adalah mencari satu istri dulu dan menjalin hubungan dengan baik, kemudian setelah itu baru perlahan-lahan melangkah untuk mencari istri yang kedua, dst dengan membicarakan baik-baik kepada istri anda sebelumnya akan niat ingin beristri dua, jika ia setuju, ya lanjutkan!! namun jika ia menolak, maka urungkan niat tersebut!!
Bahkan jika anda seorang single yang ingin beristri dua dan kebetulan mendapat pacar dua, kemudian bicarakan baik-baik secara jelas kepada kedua pacar anda akan niat beristri dua dan jika kedua pacar anda menolak ya jangan dipaksakan, namun jika kedua pacar anda menerima, ya itu artinya keberuntungan ada di pihak anda, ya langsung saja lamar dan nikahi kedua pacar anda sekaligus!! tidak masalah asalkan anda dan kedua pacar anda sama-sama setuju.
Lalu apa yang membuat sehingga seorang wanita sehingga mau menjadi istrinya?
adalah karena...................
1. Memiliki si lelaki memiliki Kualifikasi (pada zaman dulu karena ia raja atau rsi misalnya)
2. Tergantung dari bagaimana ngerayunya dan membicakannya kepada pasangannya
3. Karena lelaki memiliki citra dalam dirinya (ciri khas dalam dirinya).
4. Keberuntungan atau karena faktor karma atau pejatuh karma seseorang.
5. Karena Faktor-faktor tertentu misalkan karena suatu hal misalkan (mohon maaf) karena sakit tertentu sehingga tidak bisa melayani suami dalam waktu lama, sehingga seorang wanita baru diminta secara sukarela agar bersedia menjadi istri kedua oleh istri pertama suaminya tersebut.
Namun pada point yang ketiga ini bisa dibilang sebagai bakat alami yang tentunya tidak sama pada masing-masing orang dan juga tidak bisa ditiru. Oleh karena itu, karena seseorang tersebut memiliki citra atau kharisma atau nilai dalam dirinya sendiri sehingga citranya tersebut memancarkan daya tarik sehingga orang-orang (wanita) menjadi tertarik padanya meski ia(lelaki berkharisma) sudah punya pasangan sebelumnya dan ditunjang juga dengan kemampuan ia berkomunikasi dengan baik kepada orang-orang termasuk juga kepada pasangannya, karena kemampuan berkomunikasi yang baik tersebut memunculkan sebuah keyakinan, ketertarikan dan kepercayaan kepada dirinya.
Demikianlah penjelasan mengenai Poligami Menurut Hindu Part II, Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih
Suksma
Rabu, 14 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar