Informasi Apa Saja Sebagai Sharing Pengetahuan dan Pandangan Hidup

Breaking

Minggu, 02 Oktober 2016

Poligami Zaman Raja-Raja

Baiklah mari kita ke topik baru

Ada di berita saya lihat ada cwo menikah dengan wanita yang mengaku sudah tidak perawan lagi, kemudian lelaki tsb merasa kecewa karena sebelumnya ia tidak pernah memerawani wanita tapi malah dapat yg bekas diperawani orang lain

Kemudian muncul pandangan orang bijak zaman sekrang mengatakan bahwa jangan melihat masa lalu terimalah pasangan anda apa adanya meskipun sudah tidak perawan

Klo menurut saya bagus juga bila pandangan orang bijak tsb tapi jika pandangan tsb terus dipelihara bisa menjadi bahaya juga bagi generasi muda karena akan makin banyak generasi muda yang melakukan kumpul kebo n sex bebas n endingnya dengan pemahanan,"ah paling nanti pasangan kita akan menerima kita sebagaimana adanya n fokus pada nanti bukan yg sudah lewat" dan akhirnya dengan pandangan demikian semakin banyaklah generasi muda yang melakukan sex bebas/kumpul kebo dan tidak ada yg menyalahkan karena toh nanti suami/istrinya mesti menerimanya sebagaimana adanya berdasakan pepatah bijak orang zaman modern

Sebenarnya memang ga masalah sih hal tsb asalkan mereka bisa saling menerima tetapi efek sampingnya akan semakin banyak yg melakukan kumpul kebo

Nah negara kita kan negara religius
Kalau menurut sudut pandang agama manapun dimana semestinya hubungan sex hanya boleh dilakukan setelah resmi menikah dan yang memerawanilah yg semestinya menjadi suaminya maka dari itu mesti teliti memilih pasangan sebelum menikah, bahkan orang zaman dulu banyk yg menikah dgn perjodohan dan hal tsb bukan berarti bodoh karena orang zaman dulu meyakini bahwa meski dijodohkan namun cinta akan tumbuh dengan sendiri setelah pernikahan dan suami/istri memiliki keyakinan menerima pasangannya apa adanya dan tidak ada/jarang orang selingkuh zaman dulu

Kemudian pada zaman dahulu zaman para raja atau sebelum zaman raja2, poligami adalah hal yang biasa, namun ada dasarnya dimana apapun alasannya menikah lagi yang penting sebelum menikah lagi sang suami mesti menjelaskan baik2 kepada istri sebelumnya akan niatnya tsb tapi tanpa paksaan,bila istri pertama mengizinkan, maka suami jadi menikah lagi, namun jika istri pertama tak mengizinkan maka suami pun mengurungkan niatnya tsb(karena tidak memaksa), kemudian yg penting suami mesti menjalankan kewajiban dengan baik kepada istri-istrinya tsb.
Selain itu juga beda karakter pria dan wanita zaman dulu dgn zaman sekarang, dimana wanita zaman dulu tidak mempermasalahkan suaminya menikah lagi,ibaratnya seperti begini,"suamiku, kamu suka sama dia, klo kamu suka sama dia, nikahi saja dia, gpp yang penting qm mesti memperlakukan aku dan dia dengan baik" meskipun ada asumsi tak ada wanita yg mau dimadu, namun percaya ga percaya begitulah wanita zaman bahkan menganjurkan suaminya menikah lagi

Kemudian lelaki zaman dulu juga memiliki kesabaran yang tinggi n juga kebijakan yang tinggi(meski dirinya tidak merasa bijak), kemudian juga zaman dahulu tidak mementingkan nafsu sehingga tidaklah sulit bagi pria zaman dulu dalam memberikan keadilan dan mengurusi banyak istri 😇

Kemudian mengenai zaman dulu mengapa mempunyai lebih dari satu istri adalah hal yang biasa, sebenarnya ada banyak sebab mengapa zaman dulu bisa banyak istri, bisa karena memperbaiki hubungan dgn bangsa lain, kemudian memperluas kekuasaan(zaman raja2), karena lama tak punya keturunan, menanggung kehidupan para istri dan anak yang suaminya mati berperang, dsb dan atau karena istrinya memang mengizinkan bahkan menyuruh suaminya menikah lagi, seperti yg sudah saya ceritakan tadi entah percaya atau tidak, untuk punya banyak keturunan raja, sehingga dengan punya banyak keturunan sehingga bisa membentuk kekuatan kerajaan yang lebih kuat dalam menghadapi musuh( logikanya kerajaan A punya putra 5 sedangkan lawannya punya putra 20, ya udah kerajaan A klo kelima putranya mati semua ya bubar deh kerajaannya), dsb intinya apapun faktor penyebabnya yang penting bagaimana mereka menjalankan rumah tangganya dengan baik bersama2

Bahkan pada zaman dulu lelaki bisa menikahi 2 atau 3 wanita dalam waktu yang sama asalkan mereka sama2 setuju

Bahkan istripun juga boleh bersuami dua pada zaman dulu juga ada dasarnya yaitu misal karena suami pergi bertapa, karena suami (maaf) impoten
Karena suami pergi bertapa, misal pertapa zaman dulu meninggalkan kehidupan rumah tangganya namun tak pasti kapan suaminya kembali dan suami bertapa dalam waktu yang sangat lama dan dengan demikian maka istri diizinkan mengambil suami yang kedua agar ada yang mengurusi istrinya, kemudian suami (maaf) impoten jadi mengenai kebutuhan biologis agar bisa terpenuhi maka istri diizinkan mengambil suami yang kedua

Hal tsb biasa pada zaman itu dan hal tsb bukan aib, bukanlah hal yang negatif, bukan merendahkan wanita, bukan juga hal yang salah, bukan nafsu, dsb.

bahkan mereka rukun2 ajha dalam rumah tangganya hingga akhir hayat bahkan ketika suaminya meninggal kedua istrinya tetap akur hidup bersama bahkan tidur bersama dalam satu rumah sambil mengurus anak2 n cucu2nya

Saya juga sempat heran mengapa mereka bisa rukun dan bisa juga tidak?

Saya ga sengaja pernah membaca sebuah skripture kuno mengenai hal tsb dan skripture kuno dari asia selatan tsb memang tidak menyuruh seseorang agar memiliki banyak istri namun hanya memberi sebuah nasehat yaitu "jika suami memiliki 2 istri, maka istri pertama sebaiknya menerima istri kedua sebagai anaknya dan istri kedua sebaiknya menerima istri pertama sebagai ibunya, istri pertama memperlakukan istri kedua sebagai anaknya dan isri kedua memperlakukan istri pertama sebagai ibunya dan sikap suami harus bisa membuat agar tidak terjadi kecemburuan diantara keduanya"

Mungkin maknanya adalah jika suami memiliki istri dua maka sebaiknya mereka agar saling menerima dalam rumah tangga agar sama2 sejalan n sepemikiran dalam membangun rumah tangga(saling pengertian), kemudian suami mesti memperlakukan kedua istrinya dengan baik secara sama dan jika suami tsb berdasarkan kemampuannya hanya punya dua ya cukup dua saja yang diurusi, jangan lagi mencari yang lain 😇

Mungkin maknanya demikian dan mungkin prinsipnya sama seperti membangun rumah tangga pada umumnya yaitu dasarnya adalah rasa saling pengertian antara suami maupun istri

Kemudian mengapa bisa ada orang yang tidak pernah punya keinginan punya dua istri tapi akhirnya kenyatannya ia punya dua istri dan rukun2 saja adalah bukan karena perintah agama atau bagaimana, tapi karena karma masa lampaunya, mungkin masa lampaunya bagaimana sehingga dikehidupan sekarang ia punya jodoh dua meski sebenarnya ia tak punya niat demikian.

ada suatu kejadian nyata dimana awalnya suami hanya punya satu istri dan tidak ingin mencari yg lain, namun diluar dugaan ia ketemu peristiwa dimana adik istrinya minta dinikahin n kebetulan istrinya yg meminta suami menikahi adik istrinya tsb dan akhirnya suami punya dua istri dan akhirnya mereka akur2 saja dalam rumah tangganya percaya ga percaya pernah ada kejadian seperti itu

Jadi hal tsb adalah buah karma masa lampau yang tidak bisa ditiru karena karma masa lampau tiap orang berbeda, jadi ada orang yg di kehidupan skrg punya 2 istr namun akur2 saja n ia sebelumnya tak pernah berkeinginan ingin punya dua istri adalah karena garis karma masa lampaunya memang punya jodoh dua
Kemudian orang lain ngiri ikut2 punya dua n memakskan kehendak punya dua memang juga bisa n sudah bikin rencanan namun akhirnya memang punya dua namun ga akur2 itu adalah karena garis karma masa lampaunya memang ia ga cocok punya dua

Jadi begitu, meski begitu pada zaman dahulu tidak banyak n tidak semua orang punya istri lebih dari satu n tidak semua orang punya suami lebih dari satu karena semua itu tergantung dari kesepakatan mereka dalam menentikan hidupnya entah mau ga berumah tangga, monogami maupun poligami bahkn poliandri terserah masing2 semua ada resikonya namun semua resikonya ditanggung penumpang

Kemudian disana saya menarik hikmah bahwa bagaimana mereka membangun hubungan yang baik dalam rumah tangga adalah tidak ada hubungannya dengan monogami maupun poligami, namun tergantung dari bagaimana baik2nya mereka mengelola rumah tangganya tsb dan disamping juga faktor hoki(garis karma)

Itu mengenai zaman dulu
Namun sekarang pria n wanita sudah banyak berubah, dimana hubungan biologis sekarang lebih cenderung ke arah nafsu dimana seperti kasus kumpul kebo dimana setelah ia pacaran n menikmati pasangannya(hubungan sex diluar nikah) kemudian pasangannya tsb ditinggalkan begitu saja kemudian sex bebas, dsb sehingga timbul pertanyaan sebenarnya apa hubungan sex itu? Untuk apa hubungan sex tsb? Apa fungsinya? Apakah untuk kenikmatan sesaat atau yang lainnya?

Kemudian pada zaman sekarang perselingkuhan baik pria maupun wanita sama2 suka selingkuh n pandai selingkuh

Prostitusi juga makin marak,dsb

Menandakan bahwa zaman sekarang pikiran orang semakin keruh, maaf klo zaman sekarang jika pacaran sampai hamil baru ia menikah dgn pasangannya namun jika tidak sampai hamil mungkin belum tentu ia menikahi pasangannya tsb


Namun yah begitulah zaman sekarang


saya sih bersikap netral thd semua itu bersikap netral tanpa penghakiman karena semua sudah ada sebab-akibatnya

Sebab pernah sy lihat di lapangan ada seseoran yg poligami karena lama ga punya keturunan dan istri maupu calon istri barunya sudah sama2 setuju n akhirnya mereka menikah lagi dan puya anak berbahagia bersama n akur2 ajha dalam satu atap, namun ada orang lain mungkin klo di dunia maya seperto nitizen yang malah menghina mereka mengatakan bahwa suaminya playboy istri keduanya tidak waras, dsb dan ternyata yg menghina mereka tsb istrinya memang cuma satu n ngaku setia sama satu istrinya saja nmun eh ternyata diam2 ia selingkuh sama cwe lain diam2 menjalin cinta sama cwe lain kemudian yang lagi satu yg juga ikut menghina juga cuma punya satu istri di rumah namun suka main ke komplex(prostitusi)

Maaf, klo saya lihat orang2 seperti itu adalah orang yang busuk, munafik n selalu membicarakan orang lain yg belum pasti kebenarannya n ga sengaja ia sudah memfitnah orang lain,dan ternyata dirnya sendiri ternyata lebih buruk daripada cerita fitnah yg dilontarkan kepada orang yg ia fitnah tsb ☺

Sebab org rumah tangganya sudah baik2 ajha meski demikian namun digosipi yg jelek2 oleh orang lain n sebaliknya tukng gosip tsb mlah lebih buruk daripada cerita gosipnya tsb 😊

sebab banyak kox org playboy punya istri satu bahkan ngaku janji setia sama satu istrinya tapi nyatanya....
Sebaliknya org punya istri dua seperti kisah tadi belum tentu ia playboy

Kemudian prostitusi juga laris zaman sekarang n akhirnya kena hiv/aids

Jadi demikianlah sy netral thd semua itu dan lebih baik netral tanpa penghakiman

Makanya sy tidak pernah menghujat mereka semua, bagi yg poligami juga silahkan asal mengikuti ketentuannya seperti yg sudah sy ceritakan sebelumnya dan juga meskipun dibolehkan dalam beberapa agama dan beberapa budaya dimanapunn juga dibolehkan dalam ketentuan tertentu, bagi yang memilih tidak menikah juga silahkan, bagi yg suka selingkuh juga silahkan, bagi yg suka kumpul kebo n free sex juga silahkan, bagi yg suka ke komplex juga silahkan, bagi yg suka prostiusi juga silahkan, semua ada resikonya n resiko ditanggung penumpang O:) Poligami bahkan Poliandri memang dibenarkan dalam agama dan budaya tertentu, ada dasarnya dan juga ada sastranya yang menjelaskan hal tsb dan berlaku untuk setiap zaman, namun bukan bersifat anjuran, melainkan sebuah pilihan yang diizinkan bagi yang siap menjalaninya dengan ketentuan tertentu. Sedangkan Perzinahan, Sex bebas dan Prostitusi tidak dibenarkan dalam agama manapun, Tulisan ini bukan bermaskud mengajak saudara agar berpoligami, bukan demikian!! Namun mengajak saudar untuk membuka pikiran bahwa realitanya Poligami memang dibolehkan dan dibenarkan menurut beberapa agama dan budaya tertentu di seluruh dunia, namun bukan bersifat anjuran, melainkan sebagai sesuatu yang dibolehkan bagi yang siap menjalaninya dengan Ketentuan tertentu dan poligami itu bukan hal yang disalahkan, juga bukan dosa dan bukan aib sama sekali!! Sebaliknya Perzinahan, Free Sex, dan Prostitusi memang tidak dibenarkan dalam agama manapun, meskipun begitu, semua kembali kepada kebijakan masing-masing pembaca dalam mengambil sikap, karena topik ini sama sekali tidak bermaksud untuk mengajak apalagi menyuruh untuk berpoligami, sama sekali bukan begitu tujuannya topik ini!! tapi mengajak agar saudara mau berpikiran lebih terbuka dan bersikap netral terhadap hal tsb. Jujur saya sendiri sebagai penulis bersikap netral tanpa penghakiman terhadap semua itu, meskipun poligami dibenarkan dan dibolehkan dala setiap zaman dan dalam beberapa agama dan budaya tertentu, namun bukan bersifat anjuran, sedangkan perzinahan dan prostitusi tidak dibenarkan dalam agama manapun, maka keputusan saya seperti yang saya tulis tadi, bagi yang ingin berpoligami silahkan, bagi yang ingin hidup melajang juga silahkan, bagi yang ingin sex bebas-kumpul kebo juga silahkan dan bagi yang senang prostitusi ya juga silahkan, semua adalah hak masing-masing dalam menentukan pilihan hidupnya dan semua ada konsekuensinya, namun segala konsekuensinya silahkan ditanggung penumpang (pihak yang menjalaninya) O:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox